Malem sobat sukagitu, tahukah kamu novel yang berjudul Catatan Hati Seorang Istri? Yap, novel karya Asma Nadia yang begitu booming, bahkan sampai di film kan loh.
Oke, kali ini sukagitu ga bakal ngebahas soal si Hello Kity yang merusak rumah tangga Bram dengan istrinya yang diperankan oleh Dewi Sandra.
Karena permasalahan itu terlalu berat bagi mimin yang masih newbie. Hhe. Kali ini sukagitu bakal ngebahas tentang Catatan Hati (untuk) Seorang Mantan aja deh.
Mantan loh mantan, kalo mendengar kata mantan itu kadang sedikit ada pahit-pahitnya gitu. Coba mantannya disiram sama Le Mineral, kali aja ada manis-manisnya gitu.hha
Sedikit nyleneh memang, maklumlah kalo malam pikirannya kadang sukagitu gitu deh. Mikirin soal yang nyleneh-nyleneh. Wkwkwk
Mantan, siapakah gerangan? Mantan adalah jodoh orang yang gak sengaja kita cintai, bisa jadi. Tapi, lebih tepatnya lagi mantan adalah seonggok manusia yang singgah di hidup kita, kemudian pamit pergi sebentar.
Ditengah perjalanan, doi disruduk onta, akhirnya amnesia dan lupa (diri) deh, tak tahu arah jalan pulang. (Tuh kan nyleneh lagi).
Itu definisi mantan versi sukagitu. Kalo menurut kamu apa? Yang jelas terserah kamu mau mendefinisikan mantan itu seperti apa. Sesuka kamu, bebas sebebas bebasnya.
Kalo kemarin-kemarin banyak yang minta maaf sama mantan dengan mengucapkan “Dear mantan, maafin aku yang dulu ya”. Kali ini saya tidak akan meminta maaf, tapi ingin mencurahkan isi hati.
Terimakasih sudah mampir dihatiku. Sayangnya, kamu terlalu baik. Ya, saking baiknya, sebelum pergi kamu memberikan kenang-kenangan yang melekat dan tak usang oleh waktu. Apa itu? Goresan dalam hati.
Tak sebentar luka ini bisa sembuh, tapi seiring berjalannya waktu semoga luka ini akan lekas sembuh. Tapi, kamu harus ingat, sembuh bukan berarti menghilangkan bekas.
Akan tetapi, sekali lagi terimakasih. Ya, berkat kamu, aku tahu bagaimana rasa sakit dan rasanya disakiti. Darisini aku bisa belajar untuk tidak menyakiti.
Darimu, aku belajar bagaimana seharusnya memperlakukan orang. Karena aku tak ingin, orang yang mengisi hatiku kelak merasakan sakit seperti sakitnya aku diperlakukanmu dulu.
Tidak ada rasa menyesal, atau bisa jadi kamu yang justru akan menyesal. Semoga kamu bisa mendapatkan sosok yang lebih baik dariku. Karena sekarang, aku mendapatkan penggantimu yang jauh lebih baik darimu.
Tuhan memang selalu baik. Putusnya hubungan kita, itu menandakan bahwa kamu bukanlah seseorang yang tepat untukku, begitupun sebaliknya.
Sekarang, berdamailah dengan hati masing-masing dan jalani hidup masing-masing. Karena aku bahagia dengan hidupku yang sekarang. Bagaimana denganmu? Bahagiakah?
